🔰 *#WS_RENDRA*
KELAHIRAN SURAKARTA  *1935*
MENINGGAL DI DEPOK *2009*     
📝 *#Puisi_terakhir WS Rendra* 
(di buat sesaat sebelum dia wafat).
🌹                              
*Hidup* itu seperti *UAP*,  yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! 
Ketika Orang memuji *MILIKKU*,
aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja.
Bahwa *mobilku* adalah titipan-NYA,
Bahwa *rumahku* adalah titipan-NYA,
Bahwa *hartaku* adalah titipan-NYA,
Bahwa *putra-putriku* hanyalah titipan-NYA ...
Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
*MENGAPA DIA* menitipkannya kepadaku?
*UNTUK APA DIA* menitipkan semuanya kepadaku.
Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA?
Malahan ketika diminta kembali,
_Kusebut itu_ *MUSIBAH,*
_Kusebut itu_ *UJIAN*,
_Kusebut itu_ *PETAKA*,
_Kusebut itu apa saja ..._
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah *DERITA*....
Ketika aku berdoa, 
kuminta titipan yang cocok dengan
*KEBUTUHAN DUNIAWI*,
_Aku ingin lebih banyak_ *HARTA*,
_Aku ingin lebih banyak_ *MOBIL*,
_Aku ingin lebih banyak_ *RUMAH*,
_Aku ingin lebih banyak_ *POPULARITAS*,
_Dan kutolak_ *SAKIT*,
_Kutolak *KEMISKINAN*,_
Seolah semua *DERITA* adalah hukuman bagiku.
Seolah *KEADILAN* dan *KASIH-NYA*,  
harus berjalan seperti penyelesaian matematika 
dan sesuai dengan kehendakku. 
Aku rajin *beribadah*, 
maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku.
Betapa curangnya aku,
Kuperlakukan *DIA* seolah _Mitra   Dagang_ ku 
dan bukan sebagai *Kekasih!*
Kuminta *DIA* membalas _perlakuan baikku_ dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ...
Padahal setiap hari kuucapkan,
*_Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU
Mulai hari ini, 
ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya *ALLAH* ...
Sebab aku yakin....
*ENGKAU* akan memberikan anugerah dalam hidupku ...
*KEHENDAKMU*  adalah yang ter *BAIK* bagiku ..
Ketika aku ingin hidup *KAYA*, aku lupa, 
bahwa *HIDUP* itu sendiri adalah sebuah *KEKAYAAN*.
Ketika aku berat utk *MEMBERI*, aku lupa, 
bahwa *SEMUA* yang aku miliki juga adalah *PEMBERIAN*.
Ketika aku ingin jadi yang *TERKUAT*, 
....aku lupa, bahwa dalam *KELEMAHAN*,
Tuhan memberikan aku *KEKUATAN*.
Ketika aku takut *Rugi*, 
Aku lupa, bahwa *HIDUPKU* adalah 
sebuah *KEBERUNTUNGAN*,
karena *AnugerahNYA.*
Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu *BERSYUKUR* kepada *NYA*
Bukan karena hari ini *INDAH* kita *BAHAGIA*. 
Tetapi karena kita *BAHAGIA*,
maka hari ini menjadi *INDAH*.
Bukan karena tak ada *RINTANGAN* kita menjadi *OPTIMIS*. 
Tetapi karena kita optimis, *RINTANGAN* akan menjadi tak terasa.
Bukan karena *MUDAH* kita *YAKIN BISA*. 
Tetapi karena kita *YAKIN BISA*.!
semuanya menjadi *MUDAH*.
Bukan karena semua *BAIK* kita *TERSENYUM*. 
Tetapi karena kita *TERSENYUM*, maka semua menjadi *BAIK*,
Tak ada hari yang *MENYULITKAN* kita, kecuali kita *SENDIRI* yang membuat *SULIT*.
Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, 
cukuplah menjadi *JALAN SETAPAK* 
yang dapat dilalui orang,
Bila kita tidak dapat menjadi matahari, 
cukuplah menjadi *LENTERA* 
yang dapat menerangi sekitar kita,
Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, 
maka *BERDOALAH* untuk
kebaikan.