
Patah hati adalah suatu istilah kata   yang sering diungkapkan dan didengar oleh banyak orang. Biasanya,  patah  hati ini sering terjadi dikalangan para remaja yang sedang jatuh  cinta  sama seorang wanita idamannya, kemudian ia mengalami masalah yang   tidak disangka sebelumnya (selingkuh) sehingga terjadilah perpecahan   diantara mereka, atau terjadi pada seorang pria yang mengagumi wanita   dan pada saat ia mencoba mengungkapkannya, wanita yang ia idam-idamkan   itu tidak menerimanya.
Biasanya,   orang yang sedang patah hati ini sulit untuk melakukan aktivitas   hariannya, seperti makan, minum, tidur, belajar dan lain-lain sebagainya   disebabakan patah hati tadi, pokoknya selama beberapa minggu bahkan   tahunan penyakit ini baru bisa disembuhkan. Oleh karna itu, penulis   akan mencoba memberikan beberapa penawar agar penyakit ini tidak   berjalan lama dan mengendap dalam hati sehingga hati berkarat.
Sebagaimana   kita ketahi, bahwa faktor penyebab patah hati ini adalah berawal dari   sebuah percintaan yang tidak serasi. Cinta itu memang terkadang dapat   membahagiakan bagi pelakunya tapi dibalik semua itu juga bisa   menyengsarakan, intinya, tergantung kepada dirinya masing-masing, jika   orang tersebut menyikapinya dengan kurang baik maka akan kurang baik   pula hasilnya, begitu juga sebaliknya.
Cinta itu adalah sebuah   untaian kata yang bermakna dan tak terhingga, dan cinta juga adalah   sesuatu yang tidak dapat diperjual belikan, selain daripada itu juga   dengan cinta hidup seseorang makin lebih hidup, tak ada satu kekuatanpun   yang dapat mengalahkan dan menandingi kekutan cinta, karna dengan  cinta  seseorang bisa bahagia dan bisa pula sengsara bahkan  tergila-gila,  itulah cinta, seseroang bebas memilikinya, dan bebas pula   mendefinisikannya.
Setiap   orang yang hidup di dunia ini punya hak mencintai dan dicintai, namun   semua itu ada batasannya, seperti dalam kata mutiara " kebebasan   seseorang itu dibatasai oleh kebebasan orang lain", jadi intinya adalah   bahwa kita itu dibolehkan melakukan segala sesuatu, namun sesuatu itu   dibatasi oleh sesuatua yang lainnya, artinya tidak boleh berbuat semau   kita, karna pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di muka bumi ini   termasuk diri kita sendiri itu bukan milik kita sendiri akan tetapi ada   yang memilikinya, yaitu Alloh SWT sang pencipta segala sesuatu.
   
Seiring dengan perputaran  bumi,  maka waktupun berubah. Dari padanya, banyak menghasilkan segala  sesuatu  yang bermanfaat bagi kehidupan, seperti perkembangan ilmu dan  teknologi.  Perkembangan inilah yang membuat banyak sarana dan prasarana  yang dapat  mematahkan hati seseorang dintaranya Handphone, melalui  media  telekomunikasi inilah banyak orang yang selingkuh sehingga  akhirnya  terjadi perpecahan dintara kedua belah pihak dan menyebabkan  patah hati  yang berujung pada bunuh diri naudzubillah.
  
Salah satu cara untuk  menanggulangi  problematika seperti ini adalah menguatkan keimanan pada  diri kita.  Keimanan itu merupakan benteng, jika benteng tersebut kuat  maka serangan  apapun dari musuh atau lawan yang datang menimpanya tidak  akan mampuh  menghancurkannya bahkan akan mental kembali, sebaliknya  jika benteng  tersebut lemah, maka akan hancur lebur ketika diserang  oleh musuh atau  lawannya. Jadi intinya adalah seseorang yang kuat  keimanannya tidak akan  goyah dalam keadaan apapun termasuk ketika dalam  keadaan patah hatipun  sekalian.
Prinsif  hidup dan harapa hidup merupakan suatu pegangan yang  harus dipegang  teguh oleh setiap manusia yang hidup di atas permukaan  bumi ini, fungsi  keduanya adalah agar hidup seseorang itu tetap kokoh,  tangguh serta  terpercaya dalam keadaan apapun termasuk dalam keadaan  patah hatipun  demikian, kita bisa membedakan antara orang yang punya  kedua-duanya dan  tidak punya salah satu keduanya bahkan kedua-dunya;  orang yang punya  kedua-duanya pasti kuat menghadapi situasi apapun   yang menimpanya,  sedangkan orang yang tidak punya keduanya akan cepat  putus asa dan  selalu mengalah bahkan sekalinya ada problematika yang  besar muncul  padanya ia akan cepat mengmbil tindakan yang dilarang oleh  syari'at  islam yaitu bunuh diri,  Naudzubillah.
Penulis  sendiri pernah mengalami yang  namanya patah hati oleh beberpa orang  wanita, kasus ini mulai terjadi  dari saat masa pubertas tahun 2004  sampai sekarang, tapi tidak begitu  saja memutuskan sesuatu yang tidak  disuruh oleh agama Islam, seperti  halnya putus asa ataupun bunuh diri,  yang membuat penulis masih kuat dan  bertahan untuk hidup, salah satunya  adalah memiliki prisif hidup; salah  satu prinsipnya adalah:" Mati  satu, tumbuh seribu", " Cinta ditolak  tasbihpun bertindak". Penulis  merasa sakit hati dan sedih  awalnya  ketika mengungkapkan perasaan  cintanya pada seorang wanita idamannya  karna tidak diterima (meski  lewat seorang teman pada waktu itu, dan kejadian  ini terjadi tahun 2005  saat masih kelas 3 MTS), namun penulis berpikir  buat apa bersedih  terlalu panjang karna wanita itu tidak hanya satu  artinya masih banyak,  selang beberapa lama dari waktu itu, tahun 2007   penulis mulai kembali  memperlihatkan rasa cinta kepada seorang wanita  yang dianggap cantik  menurutnya, yang menjadikan sebab terpikat pada  seorang wanita kali ini  adalah karna penulis terlalu kegeeran, ketika itu ada seorang wanita  yang mengatakan pada penulis "My Husband",  dari sanalah mulai timbul  rasa suka, sehingga akhirnya tahun 2008 mencoba  untuk mengungkapkannya  lewat telphone, namun hasilnya kurang memuaskan  bagi hati sehingga  sedih dan sakit hati, tapi tidak begitu saja  menyerah, karna masih  banyak wanita lainnya; bertepan dengan kejadian  itu pula, banyak  diantara adik-adik kelas yang menggosipkan penulis  dengan wanita lain  yaitu adik kelas itu sendiri, shingga akhirnya terpikat padanya, namun   belum sempat mengungkapkannya lewat media manapun tapi hanya pernah   mengunjungi rumahnya saja. Tahun 2009 merupakan tahun yang menyakitkan   bagi hati penulis, karna sempat ditrima oleh seorang wanita idaman hanya  satu  minggu, itupun menggunkapkan perasaan lewat SMS.  Dan  penulis  sempat  bekenalan pula dari tahun 2008-2009 dengan seorang wanita yang  sangat  rajin dalam ibadah sehingga terpiakat padanya, namun berakhir  pula  dengan penderitaan yang sangat mendalam sehingga selalu dihantui  oleh  perasaan hawatir dan was-was.
Dari pengalaman penulis ini  dapat  kita ambil hikmah dan pelajaran, bahwa sebelum melakukan segala  sesuatu  itu harus dipikirkan secara mendalam, agar tidak terjadi  kekecewaan  sebagaimana pengalaman penulis, hal ini sangat sesuai dengan  apa yang  dikatakan oleh kata mutiara "Berpikirlah sebelum kamu  berbuat", intinya  agar kita selamat daripada kekecewaan. Akan tetapi,  setiap kali penulis  mengalami hal yang seperti itu;  selalu pergi ke  masjid kemudian mengambil air  wudhu dan bertawajjuh kepada yang maha  kuasa ialah Alloh SWT lewat  sholat, do'a, baca Al-Qur'an dan berdzikir,  intinya agar tidak terjadi  sesuatu yang akan membayakan bagi diri  penulis, selain daripada itu pula  agar hati penulis tetap hidup, hal  ini sebagai mana sabda Rosululloh SAW  yang diriwayatkan oleh Bukhori  dan Muslim :
قَالَ  رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ  وَسَلَّمَ
مَثَلُ الذَّي  يَذكُرُ الله وَالذِي  لاَيذْكُرُهُ كاَلحَيِّ وَالمَيتِ
"perumpamaan orang yang berdzikir pada Alloh   dengan orang yang  tidak berdzikir itu seperti orang yang hidup dan  mati"
(HR. Bukhori dan Muslim)
Hadist di atas mengindikasikan bahwa orang   yang selalu berdzikir pada Alloh itu akan selalu hidup dalam keadaan   apapun, termasuk dalam keadaan patah hatipun sekalian. Selain dari pada   itu, orang yang selalu berdzikir hatinya akan selalu tanang, hal ini   sebagai mana firman Alloh SWT surat  Ar-ra'd ayat 28:
بِسْمِ اللهِ   الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلاَ   بِذِكْرِاللهِ تَطْمَئِنُ القُلُوبُ
"Ingatlah, hanya dengan   mengingat Allohlah hati menjadi tentram"
Jadi, sungguh sangat jelas    bahwa hidup seseorang akan terlihat lebih hidup apabila ia selalu   mengingat Alloh; baik dikala senang maupun suasah. Intinya, bahwa segala   penyakit yang berhubungan dengan perasaan akan sembuh dengan banyak   berdzikir atau mengingat Alloh SWT, patah hati salah satu penyakit hati   yang tidak ada obat atau penawar melainkan dengan memperbanyak  mengingat  Alloh SWT. 
Wallahu'alam  bishowabBy:  Rizqi Fauzi Yasin Mahasiswa Institut Studi  Islam Darussalam Gontor,  Fakultas: Tarbiyah
Jurusan: Pendidikan  Bahasa Arab, Smester III