Pemuda adalah harapan bangsa dan wanita, disamping itu pula peranan pemuda sangatlah menentukan bagaimana majunya suatu bangsa kedepan, Jika para pemudanya loyo atau tidak semangat untuk berjuang menghadapi masa depanya, maka nasib bangsa ini akan hancur lebur diterjang ombak kelalaian dan kemalasan.
Tidak ada suatu bangsa yang maju di atas permukaan bumi ini, melainkan daripada usaha pergerkan pemudanya itu sendiri. Negara Indonesia misalnya, bisa merdeka disebabkan pergerakan para pemudanya itu sendiri, bukti dari padanya adalah terbentuknya hari Sumpah Pemuda pada tanggala 28 Oktober 1928 di Jakarta, dimana para pemuda itu bersumpah untuk bersatu padu dalam satu naungan yaitu satu nusa dan satu bangsa ialah Indonesia.
Dalam isi Sumpah Pemuda tersebut, melambangkan bahwa pemuda itu sangatlah kokoh, tangguh, serta terpercaya. Tidak ada satu makhluk Alloh pun diatas permukaan bumi ini yang dapat mengalahkan ketangguhannya para pemuda. Masa muda adalah masa yang sangat berharga, masa muda pula adalah masa keemasan, dimana para pemuda dituntut meningkatkan tingkat kreatifitasnya untuk kemajuan bangsa di masa mendatang.
Sungguh sangat patut kita contoh ketangguhannya Nabi Isma'il AS, saat beliua masih usia remaja dan menerima perintah dari Alloh SWT untuk disembeleh melalui mimpi ayahandanya tercinta Nabi Ibrohim AS, beliau tidak berpikir panjang dan menolak sama sekali terhadap perintah tersebut, lain halnya dengan Nabi Ibrohim AS pada saat menerima perintah tersebut tidak langsung menerimanya; bahkan dirundung oleh sejuta keraguan yang sangat mendalam dalam psikologinya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemuda ataupun remaja itu lebih kuat daripada yang lainnya. Oleh karna itu, kita sebagai pemuda janganlah menyia-nyiakan masa muda kita dengan hal-hal yang tidak ada gunanya, seperti meminum minuman keras, berjudi, berzina dan lain sebagainya.
Rosululloh SAW bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Hakim:
عَنْ بنِ عَبَاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُماَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَسَلَّمَ
إِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
رَوَاهُ الحَاكِمُ
"Dari Ibnu Abbas Rodiyaallohu 'Anhuma berkata: Rosululloh Sholollohu 'alahi wassalam bersabda: Gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara, waktu mudamu sebelum waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu fakirmu, waktu lapangmu sebelum datang waktu sempitmu, waktu hidupmu sebelum waktu matimu"
Sungguh betapa jelas bahwa manusia hidup di dunia ini dibatasi oleh dua perkara yaitu ruang dan waktu, dari sinilah dapat kita ambil kesimpulan bahwa manusia itu tidak dapat berbuat di dalam dua tempat satu waktu, sekalipun jin, syetan,dan iblis pun demikian halnya, kecuali Alloh SWT karna ialah maha diatas segala-galanya, tidak ada tuhan selain daripadanya laa ilaaha illaalloh. Oleh sebab itulah, manusia diperintahkan untuk menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, khususnya bagi para remaja yang sedang masa-masanya ingin mencoba-coba (pubertas), janganlah menyia-nyiakan masa mudamu dengan sesuatu yang tidak baik seperti halnya minum minuman keras, meminum obat-obatan terlarang pil ekstasi, berjudi dan lain sebagainya, karna hanya masa remajalah yang bisa menentukan kehidupan kedepan; sukses atau tidaknya seseorang di masa mendatang ada pada sekarang (masa muda).
Biasanya, pada masa remaja (muda) inilah tingkat hawa nafsu ataupun seksualitas remaja semakin melambung dan melonjak tinggi, hal ini dibuktikan dari tingkah lakunya yang ingin selalu mencoba-coba sesuatu yang dianggap olehnya baru, salah satu diantaranya adalah pacaran, kalau kita berbicara masalah pacaran ada kaitannya dengan perasaan atau pun cinta, di masa remaja inilah kecintaan seorang remaja atau pemuda terhadap lawan jenisnya (wanita) mulai muncul dan timbul sehingga banyak diantara mereka yang jadi korban cinta, termasuk diantaranya penulis sendiri pernah mengalaminya.
Cinta Terkadang membawa bahagia dan terkadang pula membawa sengsara, pada intinya adalah kembali pada dirinya masing-masing, jika ia menanggapinya dengan telalu berlebih-lebihan atau over acting maka akan membawa sengsara, sebaliknya jika ia menanggapai dan menyikapinya dengan sederhana ataupun tidak terlalu berlebih-lebihan maka akan bahagia baik di dunia maupun di akherat kelak, Amin. Kita tidak boleh menyalahkan cinta, karna cinta adalah fitrah manusia yang diberiakan oleh yang maha kuasa ialah Alloh SWT, hal ini sebagaimana dalam firmannya Surat Ali 'Imron ayat: 14
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالبَنِيْنَ وَالقَنَاطِيْرِالمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالفِضَّةِ وَالْخَيْلِ المُسَوَّمَةِ
وَالأَنْعَامِ وَالحَرْثِ ذَالِكَ مَتاعُ الحَيَوةِ الدُّنْياَ
وَاللهُ عِنْدَهُ حُسْنُ المَاَبِ
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allohlah tempat kembali yang baik"
Jadi jelaslah sudah, bahwa manusia yang hidup di dunia ini memiliki perasaan yang tidak ada tandingan dengan yang lainnya ialah cinta, khusus bagi para pemuda ataupun remaja yang masih baru mengenal dunia cinta, janganlah pernah untuk menodainya, karna cinta merupakan sebuah untaian kata yang tak terhingga dan mengandung sejuta makna, cinta pula merupakan suatu cerita mistis tapi romantis.
Oleh sebab itu, Islam telah mempasilitasi sebuah wadah untuk mengekspresikan rasa cinta terhadap wanita ini melalui dunia pernikahan. Dengannya, seseorang bebas tanpa batas mengekperisikan persaan cintanya dan telah halal untuk menggaulinya; lain halnya dengan pacaran, kalau nikah itu dibenarkan dan diperintahkan oleh agama Islam sedangkan pacaran tidak, bahkan jauh lebih lanjut tidak ada satu nash ataupun keterangan yang memerintahkan untuk pacaran, yang ada adalah melarang untuk berbuat demikian, karna pacaran merupakan perbuatan zina, sebagaimana diutarakan dalam firman Alloh surat: Al-Israa ayat :32
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَلاَ تَقْرَبُواالزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبٍيْلاً
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk"
Penomena ini (pacaran) sering terjadi dikalangan para remaja ataupun pemuda yang sedang mengalami masa pubertas, karna masa-masa inilah masa dimana seseorang ingin mencoba-coba, awal terjadinya pubertas ini biasanya pada usia 13, 14, 15 tahun atau pada saat duduk di bangku sekolah SMP dan MTS kelas 2 dan 3 yang ditandai dengan banyak perubahan, mulai dari yang bersifat fisik hingga yang yang bersifat psikis; salah satu contoh dari yang bersifat fisik adalah mulai merubah penampilan diantaranya dari segi pakaian selalu ingin tampil beda dengan yang lainnya. Pubertas bagi seorang laki-laki ditandai dengan mimpi basah, sedangkan bagi seorang perempuan ditandai dengan menstruasi pertama (menarche). Hal ini sangatalah wajar sekali terjadi pada seorang laki-laki dan perempuan yang sedang pubertsa, namun perlu dibentengi dengan kegiatan kerohaniaan seperti halnya memperbanyak berdzikir, menghadiri majlis ta'lim, dan berpuasa; aktivitas-aktivitas seperti inilah yang dapat membentengi atau menjaga kelestarian mental seorang remaja dari gangguan hawa nafsu serta godaan syetan; salah satu cara membentenginya yaitu berpuasa, hal ini sebagaimana diktakan dalam hadits Nabi SAW yang berbunyi:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابَ , مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلبِصَرِ وَأَحْصَنُ لِلفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
رواه البخاري
"Wahai segenap pemuda, barang siapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat merendam gejolak mata dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampuh hendaklah dia berpuasa karna( puasa itu) benteng (penjagaan) baginya."
(H.R. Bukhori)
Dari hadits ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa bagi para remaja ataupun pemuda yang sudah mampu mengemban amanah untuk berkeluarga sangatlah dianjurkan untuk melngsungkan pernikahan, karna hal itu lebih aman serta nyaman dari gangguaan ataupun godaan yang datang acapkali pada seorang remaja seperti halnya kasus pornografi dan pornoaksi; apabila belum bisa menunaikannya karna belum mampuh dan masih terlalu muda, sedang hawa nafsu atau tingkat gairah seksualitas semakin tinggi maka tidak ada cara lain melainkan dengan selalu melaksanakan saum; seperti halnya saum senin dan kamis, saum Daud, saum abyad (saum yang dialaksanakan pada tengah-tengah bulan hijriyyah, mulai dari tanggal 13-15) dan saum-saum lainnya yang sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW, karna hal ini merupakan benteng bagi hawa nafsu atau seksualitas yang selalu bergejolak dalam jiwa seorang pemuda.
Hubungan atau kaitan seorang pemuda dengan cinta itu sangatlah erat, bagaikan bumi dan langit, kedua istilah ini sulitlah dipisahkan walau bagaimanapun juga caranya, terkecuali apabila terjadi kiamat datang. Janganlah bersedih hati bagi teman-teman remaja yang belum merasakan ataupun belum tersentuh dengan yang namanya cinta, karna cinta itu ibarat kupu-kupu, yang selalu hinggap kapan saja dan dimana saja, apabila kita terus mengejarnya pasti ia akan kabur dan sulit untuk ditangkap, lain halnya dengan kupu-kupu yang hinggap sendiri, ia akan mudah ditangkapnya, jadi tenang-tenang saja pilihlah wanita yang terbaik yang akan membahagiakan kehidupanmu baik di dunia maupun di akherat kelak Waallahu'alam Bishowab.
By: Rizqi Fauzi Yasin (Mahasiswa Institut Studi Islam Darussalam Gontor)
Smester : 3
Jurusan: Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah