Pendahuluan
Segala puji bagi allah swt,yang telah melimpahkan petunjuk,bimbingan,dan kekuatan lahir batin kepada kita,sehingga dapat menyelesaikan tugas sebagai mana.Shalawat dan salam semoga dilimpahkan olehnya kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,para sahabat,dan semua pengikutnya yang setia disepanjang zaman.Amien!
Kehidupan di atas permukaan bumi ini bagaikan roda yang selalu berputar,tekadang ia di atas dan tekadang ia di bawah.Dan di dalam kehidupan kita juga tidak terlepas daripada ujian. Kalau kita teliti,cermati,dan amati ujian ini juga mengandung unsur-unsur pendidikan rohani dan jasmani.Jadi intinya adalah bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini mengandung unsur-unsur pendidikan,termasuk apa yang dirasakan oleh semua panca indra kita.
Latar belakang
Allah SWT telah menciptakan alam semesta ini dengan sebaik-baik mungkin dan telah memberikan pula potensi-potensi kepada makhluknya,oleh karena itu kita sebagai salah satu makhluk ciptaannya patut untuk memanfaatkan segala potensi-potensi yang ada di dalam jiwa kita,salah satunya adalah potensi di dalam pendidikan,karena mau ataupun tidak mau,disadari ataupun tidak disari kehidupan kita ini tidak terlepas daripada pendidikan.Ada beberapa macam-macam yang berkaitan dengan pendidikan(al-tarbiyah) diantaranya adalah al-tarbiyah bi al-‘ibrah wa al-mau’idhah al-tarbiyah bi al-tarhib wa al-targib,yang insyaallah akan menjadi topic
Masalah pembahasan
1. Apakah pengertian daripada Al-Tarbiyah bi al-‘Ibrah wa al-Mau’idhah Al-Tarbiyah bi al-Tarhib wa al-Targhib?
2. Bagaimana metode Rosullah saw dalam kontek Al-Tarbiyah bi al-‘Ibrah wa al-Mau’idhah Al-Tarbiyah bi al-Tarhib wa al-Targhib?
pembahasan
Arti pendidikan
Sebelum melangkah ke pembahasan,marilah kita pahami istilah ilmu pendidikan(paedagogiek) dan pendidikan(paedagogie).Istilah di atas sebetulnya mempunyai makna yang berlainan,”ilmu pendidikan”mempunyai makna sama dengan istilah”paedagogiek”,sedangkan “pendidikan”sama dengan istilah”paedagogie’’.Sekarang apakah perbedaannya?
1.Ilmu pendidikan (paedagogiek)adalah ilmu pendidikan lebih menitik beratkan pemikiran permenungan tentang pendidikan.Pemikiran bagaimana sebaiknya system pendidikan,tujuan pendidikan,materi pendidikan,sarana dan prasarana pendidikan,cara penilaian,cara penerimaan siswa,guru yang bagaimana,jadi di sini lebih menitik beratkan teori
2.pendidikan(paedagogie)hal ini lebih menekankan dalam hal praktek,yaitu menyangkut kegiatan belajar mengajar.Tetapi keduannya tidak dapat dipisahkan secara jelas.Keduanya harus dilaksanakan secara berdampingan,saling memperkuat peningkatan mutu dan tujuan pendidikan.
Pendidikan adalah perbuatan(cara)mendidik,membawa manusia kea rah kedewsaan
Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan.Dalamarti luas pendidikan baik yang formal maupun yang informal meliputi segala yang memperluas pengtahuan manusia tentang dirinya sendiri dan dunia tempat mereka hidup. Menurut caranya pendidikan dibagi tiga:1 dresur(pendidikan wajib yang dilakukan pada anak yang umur satu tahun)2.latihan(pendidikan pembentukan kebiasaan yang dilakukan sedapat-dapatnya secara sadar oleh anak didik)3.pendidikanPBM yang membetuk kata hati anak didik dibiarkan berbuat menurut kesanggupan sendiri dan berprilaku atas tanggung jawab sendiri pula.
Pendidikan menurut imam al-Ghazali yaitu ‘’proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap,dimana peroses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada allah sehingga menjadi manusia sempurna”
Pengertian Al-Tarbiyah bi al-‘Ibrah wa al-Mau’idhah Al-Tarbiyah bi al-Tarhib wa al-Targhib
a.Al-Tarbiyah bi al-‘Ibrah
Keteladanan dalam pendidikan adalah metode influentif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam mempersiapkan dan membentuk anak didalam moral spiritual dan sosial.Hal ini karena pendidikan adalah contoh terbaik dalam pandangan anak ,yang akan ditirunya dalam tindak-tanduknya,dan atas santunya,disadri ataupun tidak,bahkan tercetak dalam jiwa dan perasaan suatu gambaran pendidikan tersebut,baik dalam ucapan atau perbuatan,baik material ataupun spiritual,diketahui atau tidak diketahui.
b.Al-Tarbiyah bi al-Mau’idhah
Metode lain yang penting dalam pendidikan,pembentukan keimanan,mempersiapkan moral,spiritual anak,adalah pendidikan dengan pemberian nasihat,sebab nasihat ini dapat membukakan anak-anak pada hakekat sesuatu,dan mendorongnya menuju situasi luhur,dan menguasainya dengan akhlaq yang mulia,dan membekalinya dengan prinsip islam.Maka tak heran kita mendapatkan Al-qur’an memakai metode ini,yang berbicara kepada jiwa,dan mengulang-ngulangnya dalam beberapa ayat dan tempat.
Di bawah ini adalah salah satu contoh dari keberulang-ulangan Al-qur’an dalam menuturkan nasihat dan peringatan.Allah swt berfirman dalam surat luqman ayat 13
أعوذ با لله من الشيطان الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم.واذ قال لقمن لابنه و هو يعظه يابني لاتشرك با لله ان الشرك لظلم عظيم.
“dan(ingatlah)ketika Luqman berkata kepada anaknya,di waktu ia member pelajaran kepadanya,”hai anakku,janganlah kamu mempersekutukan allah,sesungguhnya meprsekutukan (allah)adalah benar-benar kezhaliman yang besar”(Luqman:13
c.Al-Tarbiyah bi al-tarhib
الترهيب :قال في المصباح :رهب رهبا من باب تعب خاف,و قال في تاج العروس:رهب كعلم يرهب رهبة و رهبا بالضم والفتح,ورهبا بالتحريك أي أن فيه ثلاث لغات,أي خاف مع تحرز.
وهناك مبدأ عند أصحاب السير والسلوك الى الله تعالى,وهو التخلي عن مساوئ الأخلاق ثم التحلي بفضائلها و محا مدها.
Dari pengertian diatas secara bahasa arti dari “al-tarhib”adalah takut dan memelihara,maksudnya adalah terhadap akhlaq yang buruk(keji).Kalau kita lihat dari definisi Pendidikan menurut imam al-Ghazali yaitu “proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap,dimana peroses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada allah sehingga menjadi manusia sempurna”.Dalam proses memanusiakan manusia ini memiliki dua hal yang harus diperhatikan yaitu (1)seorang pendidik ,bagaimana seharusnya sikap seorang pendidik dalam mendidik didikannya(2)orang yang dididik(peserta didik), harus bagaimana sikap seorang peseta didik terhadap pendidiknya ,karena keduanya tidak bisa dipisahkan walau bagaimanapun.Oleh karena itu,jelaslah bahwa dalam dunia pendidikan sunguh sangat erat sekali hubungannya dengan akhlak,jadi intinya bagi seorang pendidik dan peserta didik harus memelihara dan menjaga (takut)dari sikap (akhlak)yang buruk.
d.Al-Tarbiyah bi al-targib
التر غيب:قال فى الوسيط – رغب - رغبا ورغبة حرص على الشيءوطمع فيه.قال في المصباح : رغبت في الشيء اذا أردته,ورغبت عنه اذا لم ترده.
Al-targib menurut pengertian diatas secara bahasa adalah tamak.perlu kita ingat dan ketahui bahwa tamak di sini memiliki makna yang sama dengan cinta(kecintaan)jadi makna yang lebih tepat untuk pendidikan adalah kecitaan,kenapa?karena kecintaan adalah factor utama yang harus ditanamkan dalam diri seorang pendidik dan peserta didik,mustahil akan berhasil seorang pendidik dalam mendidik peserta didiknya kalau tidak ditanamkan jiwa kecintaan begitu juga sebaliknya.
Metode Al-Tarbiyah bi al-‘Ibrah wa al-Mau’idhah Al-Tarbiyah bi al-Tarhib wa al-Targhib rasullah SAW
Dalam mengajar, mendidik,dan berda’wah Nabi saw mengikuti metode yang telah digariskan oleh Al-qur’an .Allah swt berfirman dalam Al-qur’an surat An-nahl ayat:125
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم.بسم الله الرحمن الرحيم.ادع الى سبيل ربك با لحكمة و الموعظةالحسنة وجادلهم بالتى هي احسن ان ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو اعلم بالمهتدين
“serulah(manusia)kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.sesungguhnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(an-nahl:125)
Ayat di atas merupakan gambaran yang lengkap tentang metode menyampaikan ajaran allah swt kepada manusia yang berbeda sifat,tabiat,dan pembawaannya.Ada manusia yang gandrung mencari kebenaran(Al-Khawas)ada pula golongan awam(Al-Awam),dan menolak(Al-Muanidun).
Menghadapi kelompok-kelompok yang beraneka ragam itu ternyata perlu diterapkan metode-metode yang sesuai dan tepat.karena itu rasullah saw dalam menyampaikan sesuatu selalu menilai lebih dahulu tingkat kecerdasan setiap orang .Sebelum berbicara beliau melihat kondisi,dan siapa yang dihadapi, kepada kelompok atau golongan beliau menggunakan bahasa dan tutur kata yang dapat dimengerti dan dipahami sebaik-baiknya.Allah swt telah menganugrahkan kepribadiaan yang agung dan berwibawah kepada nabinya.Segala ucapan beliau selalu berkenan di hati dan diterima oleh pendengar dengan penuh minat dan perhatian.
Qaddhi iyazh berkata “Allah swt telah menyelubungi segala yang diucapkan oleh Nabi saw ,dengan rasa cinta dan mudah diterima,indah,dan sedap didengar telinga.Oleh karena itu ,tidak selalu diulang berkali-kali sebab tidak pernah kekurangan dalih yang diperlukan”
Jika kita melihat kenyataan itu,ayat di atas menjadi pegangan Nabi saw dalam menyampaikan ajarannya yang pada hakikatnyasudah menentukan garis dan metode dalam menghadapi tiga golongan yang ada dalam masyarakat disetip tempat dan masa.
Golongan pertama adalah kelopok khusus (elite)yang dalam menyampaikan da’wah kepada mereka perlu dilakukan dengan hikmah dan cara yang rasional ,yakni setiap keterangan hendaknya disertai dengan dalil dan argumentasi yang meyakinkan karena golongn ini tidak akan puas dan mudah menerima,kecuali dengan keterangan yang berdasarkan alasan kuat dan mantap yang dapat membawa mereka pada akhirnya kepada jan hak dan benar.
Golongan kedua adalah masyarakat awam atau rakyat kebanyakan yang cukup diberi peringatan dan tuntunan dengan uraian dan keterangan yang baik dan mengesankan degan tujuanmeyakinkan mereka bahwa apa yang diberikandan disampaikan itu adalah demi manfaat dan keuntungan mereka semata.Adapun susunan kalimat yang indah,dan bahasa terlalu tinggi ataupun dalil dan argumentasi rasanya kurang diperlukan untuk golongan ini,karena biasanya mereka tidak banyak cincong dan tidak ada hal sulit yang dipersoalkan.
Golongan ke tiga adalah kelompok yang membentang dan tetap ngotot tidak bisa menerima kebenaran betapapun jelas dan gamblangnya.Golongan yang satu ini harus dihadapi dengan sikap lunak dan lemah lembut dan dengan cara yang bijaksana untuk menenangkan gejolak hati yang dirangsang oleh emosi barangkali mereka menjadi insaf dan bersedia kembali pada allah swt.perlu kita ketahui pula bahwa segala metode rasul di dalam menyampakain risalahnya allah mengandung banyak metode pendidikan yang harus kita ambil diantaranya yaitu metode yang sesuai dengan tema kita di atas.
Tantangangan pendidikan
Di dalam segala Sesuatu pasti ada rintangan dan tantangan utuk mencapai sebuah kesuksesan,oleh karena itu, tantngan pendidikan dapat dihadapi oleh (1)Peserta didik,oleh(2)pelaksana pendidikan,oleh(3)penyelenggara pendidikan.Tantangan pendidikan bagi peserta didik dapat bersumber dari diri sendiri dapat bersumber dari luar diri anak.Tantangan juga dihadapi oleh pra penyelenggara pendidikan yakni pemerintah atau instansi lain misalnya LPTK.
Cara menghindari atau menembus tantangan
Cara menghindari tantangan sangat tergantung pada kesiapan anak dan semua unsur yang terkait dalam setiap menghadapi masalah pendidikan.Pendidikan dengan pemaksaan jelas menjauhkan anak dari kesiapan ini .umur pendidikan yang belum matang akan menjadi titik awal perasaan pemaksaan ini.kondisi di rumah dapat mendorong potensi anak untuk menghadapi tantangan pendidikan atau bahkan dapat berdampak sebaliknya lingkungan sekolah yang kondusif dapat menguatkan potensi anak untuk menghadapi tantanga pendidikan.
Kesimpulan
Dari semua topik permasalahan di atas,penulis akan menyimpulkan bahwa di dalam pendidikan itu memiliki permasalahan-permasalahan baik dari pihak pendidik maupun peserta didik,oleh karena itu ,untuk menyelesaikannya diperlukan metode-metode yang jitu diantanya sesuai dengan tema yaitu “al-tarbiyah bi al-mau’idoh wa al-ibrah al-tarbiyah bi al- tahib wa al-targib”.
Penutup
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, penulis berharap kepada seluruh pembaca agar bisa mengambil hikmah dan manfaat dari apa-apa telah dibahas oleh penulis,akhirnya penulis bersyukur kepada Allah swt karena telah menyelesaikan tugasnya dengan benar dan baik,insyaallah.amin .
Daftar pustaka
Ulwan,Dr.Abdullah nashih,pedoman pendidkan anak dalam islam jilid ke 2,cv asysyifa’,semarang,1981
Al-maliki,prof.Dr.M.Alawi,prinsip-prinsip pendidikan rasullah,gema insani press,Jakarta,2002
Rusan,Drs.Abidin ibnu,pemikiran Al-ghazali tentang pendidikan,pustaka pelajar,Yogyakarta,1998
Sastra pradja,M,kamus istilah pendidikan dan umum,usaha nasional,Surabaya,1981
Djohar,prof.Dr.H,pendidikan strategic alternatif untuk pendidikan masa depan,LESFI,Yogyakarta,2003
Abduallah, الاحكام من بلوغ المرمتوضيح ,bairut,Libanon
M.save,kamus besar ilmu pengetahuan (Jakarta,dagun cet ke 5,2005)
Al-maliki,prof.Dr.M.Alawi,prinsip-prinsip pendidikan rasullah,gema insani press,Jakarta,2002