Agama Islam adalah agama yang paling sempurna dan paling diridhai oleh Alloh SWT, salah satu testimoni bahwa Islam itu adalah agama yang paling sempurna adalah dari segi disiplin atau aturan yang sangat teratur sekali, contohnya dari aspek cara berpakain, makan, tidur, tata cara hubungan suami istri, bersosialisasi yang benar dan lain sebagainya. Hal ini menandakan bahwa Islam itu penuh dengan kesempurnaan, karna tidak ada dalam agama lain yang mengatur hal demikian.Yang membedakan antara agama Islam dan agama lainya adalah hanya dari segi syari'at, agama islam penuh dengan syari'at sedang dalam agama lain tidak.
Islam itu terdiri atas lima rukun, kelima rukun inilah yang wajib dilaksakan oleh semua umat islam yang hidup didunia ini, sebagai mana sabda nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله وسلم يَقُوْلُ : بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامُ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءُ الزَّكَاةِ وَحَجُّ الْبَيْتِ وَصَوْمُ رَمَضَانَ.
"Dari Abi 'abdirrohman 'Abdulloh ibnu 'Umar Ibnu Khotaab Rodiyaallohu 'anhuma berkata: Aku telah mendengar Rosulloh SAW bersabda : Islam itu dibangun atas lima perkara: Barsaksi bahwa tiada ilah selain Alloh dan nabi Muhammad adalah utusan Alloh dan mendirikan shalat dan memberikan zakat dan melaksanakn ibadah haji, dan pusa di bulan Ramadan"
(HR. Turmudzi dan Muslim)
Jadi rukun islam itu ada lima: Yang pertama adalah bersaksi tiada ilah selain Alloh dan nabi Muhammad adalah utusan Allah. Yang kedua adalah mendirikan shalat. yang ketiga adalah memberikan zakat. Yang keempat adalah puasa di bulan Ramdhan. Dan yang kelima adalah melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Dari lima rukun ini yang akan kita bahas adalah melaksanakan ibadah haji bagi yang sudah mampu untuk menunaikannya. Ibadah haji adalah perintah Alloh SWT yang harus dipenuhi dan ditunaikan oleh orang sudah mampu baik dari segi harta dan tenaga (materi dan fisik). Kedua perkara ini merupakan syarat utama menunaikan ibadah haji dan kedua perkara ini pula yang menjadi beban bagi orang yang sudah mampu melaksankannya. Seseorang sudah punya harta banyak tapi fisiknya kurang mendukung maka belum terbebani; sebaliknya orang punya fisik yang kuat tapi tidak punya harta, maka ia belum terbebani untuk melaksakannya. Jadi intinya adalah seseorang terbebani untuk melaksanakan ibadah haji apabila ia sudah mempunya dua perkara tersebut.
Ibadah haji dan berqurban itu terdapat jutaan makna pilosifi hidup yang terkandung didalam kedunya, diantranya wukup di Arafah mengandung makna bahwa kita suatu saat akan dikumpulkaan bersama-sama dan didalam pakaian ihram terkandung makna pilosofi bahwa semua makhluk Alloh SWT (Manusia) itu sama tidak ada perbedaan anta satu sama lainnya; baik itu presiden, mentri, pengusaha, orang kaya, orang miskin, suku, ras dan lain sebagainya. Yang membedakannya adalah nilai dan tingkat ketakwaannya disisi Alloh SWT, hal ini sebagaimana firman Alloh SWT dalam surat Al-Hujuraat ayat ke 13:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
" wahai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan dan kami telah menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia dihadapan Alloh adalah orang yang paling bertakwa sesunguhnya Alloh maha mengetahui dan lagi maha mengenal"
(Q.S. Al-Hujuraat :13)
Setiap tahun banyak umat islam dari berbagai negara di dunia ini melaksanakan ibadah haji, karna ibadah ini dilaksanakan hanya sekali dalam satu tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa ibadah haji merupan ibadah yang penuh dengan sejuta pilosofi dan makna kehidupan. Ibadah haji tidak hanya korban harta, pikiran dan tenaga saja, melainkan banyak pengorbanan yang lainya, terlebih dari itu semua nyawa pun siap di korbankan, karna siapa saja yang meninggal pada waktu itu syahid (subhanaalloh).
Orang yang sedang melaksanakan ibadah haji bagaikan orang yang sedang meninggal dunia, karna pada waktu itu dikumpulkan dalam satu tempat yang namanya Arafah dan berpakaian ihram semunya, didalamnya tidak boleh berkata buruk, saling menghina antara sesama, mencaci maki, merusak suasana dan lain sebgainya.
Bulan Dzulhijjah ini banyak peristiwa yang mengagumkan bagi seluruh umat islam seantero dunia, karna pada watu itu juga selain diwajibkan menunaikan ibadah haji bagi yang sudah mampuh; dianjurkan pula untuk berkurban. Berkurban artinya mendekatkan diri pada Alloh SWT melalui perantara hewan kurban yang disembeleh. Peristiwa kurban itu terjadi saat zaman Nabi Ibrahim AS, ketika itu beliu diperintahkan untuk menyembeleh putranya Isma'il AS lewat mimpinya; Nabi Ibrahim ketika itu tidak langsung menerima perintah ini karna dibarengi rasa keraguaan, namun setelah bermimpi beberapa kali baru beliau meyakininya. Berbeda dengan halnya Isma'il AS, beliau langsung menerima perintah itu tanpa ada keraguaan sedikitpun dalam hatinya, tapi pada akhirnya Isma'il tidak jadi disembeleh, akan tetapi Alloh menggantikannya dengan seekor domba. Dalam hal ini ada makna pilosifi yang sangat tinggi bahwa seorang pemuda itu tangguh dan kuat. Oleh karna itu, bagi para pemuda haruslah kita mengambil pelajaran yang sangat mulia itu dari Nabi Isma'i AS, yaitu pengorbanannya yang sangat luar biasa demi kemaslahtan bersama (subhanalloh).
Ibadah haji dan berkurban merupakan bentuk ibadah yang sangat mulia dihadapan Alloh SWT, karna banyak mengorbankan harta, tenaga, pikiran bahkan nyawapun sekalian (suhanaalloh).
Terlebih dari itu semua ibadah haji dan kurban mengandung sejuta makna dan pilosofi kehidupan yang harus kita ambil dan amalkan. Semoga Alloh SWT meridhai segala pengorbanan kita. Amin Yaa Robbal'alamina.
By: Rizqi Fauzi Yasin (Mahasiswa Institut Studi Islam Darussalam Gontor)